dini hari tadi saya dibangunkan oleh dering telpon dari seorang
sahabat lama. dia emang alarm cadangan saya untuk tahajud karna dia
hobby curhat diwaktu yg gak lazim kayak gitu hehe.. panjang lebar dia
cerita, yg intinya dia baru putus sama pacarnya setelah sekian tahun dia
pacarin. mereka putus karna orang ke-3. dan sahabat saya itu bingung
apakah harus fight mempertahankan sang pacar, atau mencoba ikhlas gak
ikhlas merelakan sang pacar pergi bersama selingkuhannya. dia minta
pendapat saya, katanya; "lo kan sahabat gw, apa yg harus gw lakuin? gw
gak mau jatohnya jadi cinta buta sama dia".dan segudang pertanyaan
ngejelimet laennya yg dia lontarkan ke saya disaat saya sendiri masih
sibuk ngumpulin nyawa saya yg belum sepenuhnya balik hehe.. gak lupa
diakhir omongan dia neriakin (iyaa serius dia teriak2) kalimat khas
orang yg lagi desperate karna cinta; "gw gak percaya cintaaaaa, bullshit
sama cintaaaa, makan tuh kesetiaan!!!" :-D
hmm... ini menarik, bukaan bukan penderitaan dia yg menarik, tapi pernyataannya itu "gw gak mau jatohnya jadi cinta buta sama dia".
menurut saya cinta buta sama cinta yg tulus itu bedanya emang tipis
banget. kayak huruf "A" & "B", kayak angka "1" & "2", letaknya
emang persis sebelahan. tapi bentuknya jelas2 beda :-).
cinta buta
menurut saya adalah mencintai dengan sepenuh hati terus2an dan
unlimited, sedangkan cinta yg tulus itu adalah mencintai dengan sepenuh
hati juga, terus2an juga TAPI tau kapan waktunya untuk berenti, ada
limited-nya. dan batasannya itu adalah ketika pasangan udah gak
menghargai kita lagi, ketika pasangan udah menempatkan kita hanya
sebagai objek & bukan subjek lagi, ketika pasangan udah secara de facto & de jure, secara tersirat ataupun tersurat udah membikin kita ngerasa gak nyaman lagi.
oke
saya emang bukan muridnya Khalil Gibran, saya juga bukan master di
dunia percintaan. tapi menurut saya, cinta itu seharusnya kan tulus.
cinta itu kan seharusnya mengkondisikan kita untuk bahagia jadi diri
sendiri, nyaman dlm jati diri kita sendiri, dan kalau cintanya buta gak
bakal mengkondisikan kita untuk ada di posisi itu.
jatuh
cinta itu kan seharusnya seru, kita jadi gampang banget untuk bahagia.
selembar daun yg jatuh dari pohon pun bakal keliatan lebih indah
jatuhnya kalau kita lagi jatuh cinta :-). jadi buat apa ditahan-tahan
dengan alasan takut jatohnya jadi cinta buta. toh sebenernya didalam
diri kita udah ada alarm alami yg dengan sendirinya bakal bunyi untuk
mengingatkan kita kalau kita salah jatuh. tinggal tergantung diri kita
sendiri aja, mau ngedengerin alarm itu atau mau naro alarm itu kebawah
bantal biar bunyinya gak kedengeran lagi :-).
setuju, gak ada salahnya jatuh cinta ya, malah seru, berjuta rasanya *halah. hehe
BalasHapusevent blogger: review tempat makan favorit, berhadiah Galaxy pocket dan voucher2 lho!
hehehe... iya. kan cinta yg menggerakan dunia ini :-P
Hapus