Senin, 24 September 2012

Ini Tentang Si Aku Dan Si Kamu






Setelah beberapa saat lenyap, semalam tiba - tiba kamu hadir lagi. persis kayak pedagang kaki lima yg kembali menggelar lapaknya setelah para POL PP itu pergi...

well, Pak Ustadz bilang, Allah itu paling membenci orang yg memutuskan tali persaudaraannya. dan bukankah sesama muslim itu adalah saudara? tadinya aku sempet panik, lantas bagaimana dengan kita? aku nggak mau dibenci sama Allah cuma gara - gara mutusin tali silaturahim sama kamu. lagi perlu digaris bawahi yaa, bahwasanya kamu yg bersikap seolah - olah kita adalah dua orang asing yg saling tidak mengenal, kamu yg bersikap childish seperti itu. bukan aku.

Aku tau, kamu melakukan itu untuk menutupi rasa bersalahmu. dan kamu marah karenanya, kamu marah dan nggak terima kalau aku ada di pihak yg benar dan kamu dipihak yg salah. kamu nggak terima karna ternyata aku terlalu pintar untuk bisa kamu perdayai.

ah, biarlah.. terserah apa maumu. aku udah lelah mengikuti ritme mu, aku udah capek mengimbangi ego mu. toh Allah maha tau kan. jadi Allah tau siapa yg sebenarnya memutuskan tali itu. 
Lalu tadi malam, tiba - tiba dengan santainya kamu kembali ke aku, dan bersikap seolah - olah semua yg terjadi kemarin hanya kekeliruan kecil yg bisa diselesaikan dengan kata - kata "apa kabar", "aku kangen", dan yg lain sejenisnya. Nope, sayangya tidak sesederhana itu. Eeh, tapi tindakanku semalam bukan termasuk mutusin tali silaturahmi lho yaa, I just do the right thing, that I must suppose to do, dear :).

aku relain semuanya, aku maafin kamu, dan aku mau kita berteman biasa kembali. teman yg hanya sesekali berhubungan, sekedar menjaga tali silaturahim. I still remember you in same way, tapi kamu harus belajar mempertanggungjawabkan pilihanmu. bukankah itu yg selama ini selalu kamu bilang ketika tiap kali kita berdebat sok memberi analisa setelah menonton tayangan Indonesia Lawyers club.

ngomong - ngomong kasian sekali ya perempuan itu, dia nggak sadar dia lagi berhadapan dengan lelaki sepertimu. lelaki yg punya 1000 topeng dan 1000 mulut manis untuk memperdayai perempuan manapun. seandainya aja dia tau bahwa semua gombalan dan persembahan yg kamu beri itu udah pernah aku terima sebelumnya, aku rasa dia akan menangis tersedu -sedu. atau mungkin muntah tiada henti saking jijiknya mengetahui itu semua.

whatever, aku nggak perduli. sungguh tak perduli. karna sekarang aku udah bisa berdiri tegak lagi, tanpa perlu penopang. Dan aku nyaman menjalani ini sekarang. siapa sih yg bilang move on itu super duper sulit buat dilakuin? well, it's so simple. just delete 'L' from "Lover" and realize that it's "Over" ;-).
Yeah, I'm sad, hurt, angry, mad, disappointed. but you know what? I'll put on a happy face and move on. Maybe it will hurt but I will survive.

kamu bilang aku munafik? ough, no dear. big no - no. kalau aku munafik nggak bakalan aku masukin kata - kata 'sedih', 'sakit', 'kecewa', 'marah'. lagi juga kalau boleh jujur nih, kamu sehebat apa sih yaaa emangnya sampe aku harus bermunafik ria. eh, no offense yaaa. I just try to be honest ;-). lagian kenapa sih kok kayaknya kamu nggak rela gitu kalau aku bisa cepet move on? seharusnya bersyukur dong aku bisa cepet move on dan bukannya malah sibuk nyari dukun voodoo :-P.

eh, kamu harus sadarin satu hal ya, one of the simplest ways to stay happy is to let go all of the things that make you sad. and voila.. you've got move on, dear :-).


dear you, maybe you're lost my respect, but you need to know that I don't look at you as something I regret.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar