Jumat, 28 September 2012

Sisi Lain Anak Punk


Siang tadi ketika saya dan beberapa perempuan lain lagi duduk di halte menunggu Trans Musi, tiba - tiba terlihat ada 3 orang anak punk hendak melintas di depan kami. 

Dan seperti anak - anak punk pada umumnya, mereka berkostum kaos hitam bergambar / bertuliskan icon band - band punk seperti The Ramones, Sex Pistol, NOFX dan The Offspring dengan hiasan paku disana - sini, celana jeans ketat, rambut mohawk yang di-cat dengan warna mencolok, beberapa juga ada yg bertatto, ber-piercing di kuping hidung alis dan bibir. Nggak ketinggalan mereka juga menenteng ukulele.

Ketika mereka semakin mendekat kearah kami, bisa saya rasakan kegelisahan perempuan - perempuan yang lagi duduk di halte bersama saya. Bahkan beberapa ada yang langsung menjauh dari halte.

Tapi saya sih tenang aja, bukaaan... bukan karna saya udah menyandang sabuk hitam taekwondo ataupun saya udah menguasai kesenian debus-nya Banten :-P. Saya hanya merasa sepertinya nggak ada yang salah dengan mereka. Oke berada di jalan dengan penampilan seperti itu memang mereka terlihat mencolok, tapi saya nggak merasakan aura kriminil di diri mereka, aura negatif itu nggak saya rasakan. Hayaah... mulai jadi cenayang nih saya :-P.
Dari cara mereka berjalan yang tampak normal, serta tatapan mata yang jauh dari kata liar itu berhasil membuat saya tetap duduk manis di dalam halte :-).

Dan begitu mereka lewat, mereka mengucapkan kalimat "PERMISI YA MBAK" dengan disertai sikap tubuh yang sedikit membungkuk dan sebuah senyuman!!! see?? ternyata bukan cuma rocker yang manusia, punker juga manusia ;-).

Setelah punkers itu berlalu, beberapa perempuan yang tadi beringsut pergi dari halte kembali lagi ketempat duduk mereka semula dengan wajah penuh kelegaan yang tidak bisa mereka sembunyikan. 

Salah seorang dari mereka berkata kepada saya dan beberapa perempuan lain yang bertahan di halte, katanya "MBAK PEMBERANI SEMUA YA, BERANI NGADEPIN ANAK PUNK". perempuan disebelah kiri saya menjawab "WAAH... BUKANNYA BERANI MBAK, TADI SAYA LAGI ASIK BBM-AN JADI NGGAK MERHATIIN ADA ANAK PUNK LEWAT!". 
Si mbak yang melontarkan pertanyaan tadi hanya senyum - senyum mendapat jawaban seperti itu, dan saya pun hanya bisa mengeluarkan cengiran sebagai komentar dari pertanyaan si mbak itu.

Lantas saya asik berfikir, seandainya aja kita (terutama yang perempuan) mau mencoba melihat musik punk ini nggak cuma dari "kulitnya" aja, tapi juga liat dari filosofis-nya mungkin kita bisa lebih santai ketika berhadapan dengan mereka. 

Musisi punk memang tidak memainkan lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Biasanya lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Mereka mengangkat issue - issue sosial dan politik.

Memang sebagian dari mereka ada yang berhaluan keras, penampilannya brutal dan lirik lagunya radikal. Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris (dan di negara kita juga) pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. 
Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Tapi seperti yang kita tau, setiap hal selalu mempunyai 2 sisi untuk dilihat. Saya nggak percaya nggak ada anak punk yang nggak brutal. Karna penasaran maka saya mencari di Wikipedia, and voila... ternyata ada sebuah grup band punk Amerika bernama Bad Religion yang para personilnya rata - rata sangat intelek. Bahkan saking inteleknya lagu mereka sering memakai kata - kata yang membuat orang Amerika harus membuka kamus!! :-D.

Coba kita kesampingkan dulu embel - embel negatif yang selama ini udah terlanjur dikaitkan dengan musik punk, maka kita akan melihat bahwa mereka hanya menyuarakan protes terhadap segala ketidakadilan yang mereka lihat sehari-hari. Cuma saja pendekatan mereka berbeda, sesuai dengan latar belakang kehidupan masing-masing. 























 







P.S
Saya memang masih bau kencur plus anak kemaren sore dalam ruang lingkup PUNK, tulisan ini pun hanya berdasarkan pemikiran sederhana saya yang dibantu dengan info dari eyang Wikipedia :-P.
So I just wanna say, every single person on the planet, has a story. Don't judge people before you truly know them. The truth might surprise you.






Rabu, 26 September 2012

Suatu Sore Di Taman Kota

Kemarin sore saya menghabiskan waktu di sebuah taman asri di pinggir kota, bersama seorang sahabat. Suasana di taman kota sore itu nyaman banget, udaranya sejuk. Dengan segelas cappucino hangat di tangan kami masing - masing dan sebuah laptop, kami pun asik nyerocos tentang banyak hal.


sangpejalan2006.wordpress.com

Fasilitas wi-fi gratisan yg disediakan di taman pun tidak disia-siakan oleh sahabat saya, dia asik membuka jejaring sosial miliknya. Tiba - tiba saya melihat raut wajahnya berubah, menjadi keruh kemasam - masaman :-P (peace dear) setelah dia membuka akun milik mantan pacarnya. Ternyata dia melihat sang mantan itu baru meng-upload sebuah foto romantis bersama seorang perempuan dengan latar belakang sunset di sebuah pantai. cukup romantis untuk membuat wajah sahabat saya itu menjadi kusut dan berlipat - lipat seperti koran buat bungkusan cabe merah di pasar :-P (peace, again dear!).

Jujur saya "menunggu" beberapa kalimat keluar dari mulutnya. Sedikit kalimat makian mungkin, atau cemo'ohan. Tapi yang keluar hanya "Gokiill... sunsetnya keren banget yah!".
wooww... what's that?!. itu sama sekali bukan kalimat yang saya prediksikan bakal keluar dari mulutnya!! padahal saya tau persis bagaimana putusnya mereka sebulan yang lalu, saya tau persis bagaimana sakitnya hati sahabat saya itu karna ulah mantannya.


Saya nggak menanggapi komentarnya mengenai sunset di foto itu, saya hanya mengeluarkan sebuah kalimat "Lo nggak apa - apa kan bu?" sambil menepuk - nepuk pundaknya.
yah, saya tau jauuuh di lubuk hatinya pasti dia terkejut. kejutan yang cukup hebat untuk bisa mengusik lukanya kembali. Dan itu terlihat dari raut wajahnya tadi, walaupun hanya untuk sesaat. Tapi dia menjawab pertanyaan saya hanya dengan sebuah anggukan dan senyuman, senyum ikhlas yang sama sekali tidak dipaksakan. 
Ah, seketika saya jadi meyakini bahwa sahabat saya itu adalah separuh manusia dan separuh malaikat ;-).

Well, saya jadi menyadari satu hal. maybe that's what love is... not hating someone even when you have every reason to do that. Mungkin terasa aneh menurut seorang teman saya baginya itu nggak masuk logika. hmm... dia pasti nggak kenal Agnes Monica, kan kata Agnes "cinta ini kadang tak ada logika" :-P, teman saya yang lain berpendapat hal itu terlalu muna dan sok suci (walaupun dia mengatakannya secara halus), ada lagi yang bilang bahwa saya ini kelewat lembek dan sok puitis, tapi nggak sedikit juga yang bisa memaklumi pemikiran saya itu. Yaah... semua orang bebas berpendapat, katanya ini kan negara bebas :-). 

Sore ini saya dapat SMS dari sahabat saya itu, dia bilang bahwa dia mulai merasa bimbang. dia takut ada yang salah sama dirinya, karna bisa secepat ini meng-ikhlaskan semua perlakuan mantannya itu. dia juga bingung, gimana bisa dia bersikap se-heroik ini? kemana perginya semua rasa sakitnya yang kemarin lampau menggebu-gebu itu? setulus itu kah cintanya? mengapa dia begitu bodohnya memberikan ketulusan cintanya hanya untuk seorang pria dengan kualitas seperti mantannya itu?

Butuh waktu beberapa menit bagi saya untuk membalas SMS nya, dan kemudian saya mulai mengetik ;
"Stop thinking too much. Because you know what? sometimes it's alright not to know all the answers :)."









Senin, 24 September 2012

Ini Tentang Si Aku Dan Si Kamu






Setelah beberapa saat lenyap, semalam tiba - tiba kamu hadir lagi. persis kayak pedagang kaki lima yg kembali menggelar lapaknya setelah para POL PP itu pergi...

well, Pak Ustadz bilang, Allah itu paling membenci orang yg memutuskan tali persaudaraannya. dan bukankah sesama muslim itu adalah saudara? tadinya aku sempet panik, lantas bagaimana dengan kita? aku nggak mau dibenci sama Allah cuma gara - gara mutusin tali silaturahim sama kamu. lagi perlu digaris bawahi yaa, bahwasanya kamu yg bersikap seolah - olah kita adalah dua orang asing yg saling tidak mengenal, kamu yg bersikap childish seperti itu. bukan aku.

Aku tau, kamu melakukan itu untuk menutupi rasa bersalahmu. dan kamu marah karenanya, kamu marah dan nggak terima kalau aku ada di pihak yg benar dan kamu dipihak yg salah. kamu nggak terima karna ternyata aku terlalu pintar untuk bisa kamu perdayai.

ah, biarlah.. terserah apa maumu. aku udah lelah mengikuti ritme mu, aku udah capek mengimbangi ego mu. toh Allah maha tau kan. jadi Allah tau siapa yg sebenarnya memutuskan tali itu. 
Lalu tadi malam, tiba - tiba dengan santainya kamu kembali ke aku, dan bersikap seolah - olah semua yg terjadi kemarin hanya kekeliruan kecil yg bisa diselesaikan dengan kata - kata "apa kabar", "aku kangen", dan yg lain sejenisnya. Nope, sayangya tidak sesederhana itu. Eeh, tapi tindakanku semalam bukan termasuk mutusin tali silaturahmi lho yaa, I just do the right thing, that I must suppose to do, dear :).

aku relain semuanya, aku maafin kamu, dan aku mau kita berteman biasa kembali. teman yg hanya sesekali berhubungan, sekedar menjaga tali silaturahim. I still remember you in same way, tapi kamu harus belajar mempertanggungjawabkan pilihanmu. bukankah itu yg selama ini selalu kamu bilang ketika tiap kali kita berdebat sok memberi analisa setelah menonton tayangan Indonesia Lawyers club.

ngomong - ngomong kasian sekali ya perempuan itu, dia nggak sadar dia lagi berhadapan dengan lelaki sepertimu. lelaki yg punya 1000 topeng dan 1000 mulut manis untuk memperdayai perempuan manapun. seandainya aja dia tau bahwa semua gombalan dan persembahan yg kamu beri itu udah pernah aku terima sebelumnya, aku rasa dia akan menangis tersedu -sedu. atau mungkin muntah tiada henti saking jijiknya mengetahui itu semua.

whatever, aku nggak perduli. sungguh tak perduli. karna sekarang aku udah bisa berdiri tegak lagi, tanpa perlu penopang. Dan aku nyaman menjalani ini sekarang. siapa sih yg bilang move on itu super duper sulit buat dilakuin? well, it's so simple. just delete 'L' from "Lover" and realize that it's "Over" ;-).
Yeah, I'm sad, hurt, angry, mad, disappointed. but you know what? I'll put on a happy face and move on. Maybe it will hurt but I will survive.

kamu bilang aku munafik? ough, no dear. big no - no. kalau aku munafik nggak bakalan aku masukin kata - kata 'sedih', 'sakit', 'kecewa', 'marah'. lagi juga kalau boleh jujur nih, kamu sehebat apa sih yaaa emangnya sampe aku harus bermunafik ria. eh, no offense yaaa. I just try to be honest ;-). lagian kenapa sih kok kayaknya kamu nggak rela gitu kalau aku bisa cepet move on? seharusnya bersyukur dong aku bisa cepet move on dan bukannya malah sibuk nyari dukun voodoo :-P.

eh, kamu harus sadarin satu hal ya, one of the simplest ways to stay happy is to let go all of the things that make you sad. and voila.. you've got move on, dear :-).


dear you, maybe you're lost my respect, but you need to know that I don't look at you as something I regret.