Senin, 25 Juni 2012

Obrolan Dini Hari

dini hari tadi saya dibangunkan oleh dering telpon dari seorang sahabat lama. dia emang alarm cadangan saya untuk tahajud karna dia hobby curhat diwaktu yg gak lazim kayak gitu hehe.. panjang lebar dia cerita, yg intinya dia baru putus sama pacarnya setelah sekian tahun dia pacarin. mereka putus karna orang ke-3. dan sahabat saya itu bingung apakah harus fight mempertahankan sang pacar, atau mencoba ikhlas gak ikhlas merelakan sang pacar pergi bersama selingkuhannya. dia minta pendapat saya, katanya; "lo kan sahabat gw, apa yg harus gw lakuin? gw gak mau jatohnya jadi cinta buta sama dia".dan segudang pertanyaan ngejelimet laennya yg dia lontarkan ke saya disaat saya sendiri masih sibuk ngumpulin nyawa saya yg belum sepenuhnya balik hehe.. gak lupa diakhir omongan dia neriakin (iyaa serius dia teriak2) kalimat khas orang yg lagi desperate karna cinta; "gw gak percaya cintaaaaa, bullshit sama cintaaaa, makan tuh kesetiaan!!!" :-D

hmm... ini menarik, bukaan bukan penderitaan dia yg menarik, tapi pernyataannya itu "gw gak mau jatohnya jadi cinta buta sama dia". menurut saya cinta buta sama cinta yg tulus itu bedanya emang tipis banget. kayak huruf "A" & "B", kayak angka "1" & "2", letaknya emang persis sebelahan. tapi bentuknya jelas2 beda :-).
cinta buta menurut saya adalah mencintai dengan sepenuh hati terus2an dan unlimited, sedangkan cinta yg tulus itu adalah mencintai dengan sepenuh hati juga, terus2an juga TAPI tau kapan waktunya untuk berenti, ada limited-nya. dan batasannya itu adalah ketika pasangan udah gak menghargai kita lagi, ketika pasangan udah menempatkan kita hanya sebagai objek & bukan subjek lagi, ketika pasangan udah secara de facto & de jure, secara tersirat ataupun tersurat udah membikin kita ngerasa gak nyaman lagi.

oke saya emang bukan muridnya Khalil Gibran, saya juga bukan master di dunia percintaan. tapi menurut saya, cinta itu seharusnya kan tulus. cinta itu kan seharusnya mengkondisikan kita untuk bahagia jadi diri sendiri, nyaman dlm jati diri kita sendiri, dan kalau cintanya buta gak bakal mengkondisikan kita untuk ada di posisi itu.

jatuh cinta itu kan seharusnya seru, kita jadi gampang banget untuk bahagia. selembar daun yg jatuh dari pohon pun bakal keliatan lebih indah jatuhnya kalau kita lagi jatuh cinta :-). jadi buat apa ditahan-tahan dengan alasan takut jatohnya jadi cinta buta. toh sebenernya didalam diri kita udah ada alarm alami yg dengan sendirinya bakal bunyi untuk mengingatkan kita kalau kita salah jatuh. tinggal tergantung diri kita sendiri aja, mau ngedengerin alarm itu atau mau naro alarm itu kebawah bantal biar bunyinya gak kedengeran lagi :-).