Sabtu, 23 Februari 2013

Lelah Disiksa Rindu



Judul yang alay?? ya sangat! :D, kalimat itu hasil dari googling. walaupun terdengar alay tapi entah kenapa saya tetap menjadikan kalimat itu sebagai judul postingan saya kali ini :D.
 

beberapa tahun yang lalu waktu saya masih jadi anak yang naif berumur 19 tahun, saya nggak bakal percaya sama yang namanya Long Distance Relationship (LDR). saya yang umur segitu masih beranggapan cinta itu hanya sebatas "fisik". pokoknya love based on romance, candle light dinner, and walk along the beach :p. sementara LDR? apa itu LDR?? mungkin kepanjangan dari Long Distance Relationshit kali yaa hehe....


seiring berjalannya waktu dan pendewasaan diri :D, LDR terasa jadi lebih masuk akal. Jadi berasa mungkin – mungkin aja untuk dijalanin. Bagi saya jarak bisa dijadiin alat pengukur dari cinta, mungkin banyak yang gagal melaluinya, but for those who can withstand it have the answer: TRUE LOVE 


mau LDR atau enggak itu pilihan masing – masing orang, harus dihormatin. Mau jatuh cinta sama pria di rumah sebelah atau pria di pulau sebelah itu ya pilihan masing – masing, harus dihormatin juga. Yang pasti namanya relationship, mau deketan ataupun jarak jauh itu semua punya resiko masing – masing dan keuntungan masing – masing.


By the way, saya tadi nemuin quote ini:


Whenever I see happy couples hugging or holding hands I get immensely jealous. Not because I want what they have, but because I know what we have is stronger and we can’t share it with the rest of the world because of this distance between us.
-Anonim-


Indah yaaa quote-nya dan bikin saya berucap dalam hati; si anonim tersebut waktu bikin quote ini lagi kontak batin kali yaaa sama saya #kode :p










P.S
Tulisan ini murni dibuat sebagai bentuk penghargaan saya terhadap LDR couples, dan bukannya curcol ataupun curhatan terselubung apalagi sindiran buat seorang pria diseberang pulau sana, karna yang bersangkutan terlalu acuh untuk membaca tulisan yang jumlahnya lebih dari 3 baris :p.